Sebagian dari kita mungkin mengira bahwa Cina dan Rusia lah negara para Cracker dimana ancaman Cracking dan Phising berasal.
Menurut laporan Symantec, sebagian besar serangan online berasal dari Amerika. Menurut Internet Security Threat Report yang dikeluarkan Symantec, Amerika menduduki peringkat pertama yang melancarkan 31 persen serangan online, disusul Cina yang menyumbang 10 persen serangan dan Jerman dengan 7 persen serangan.
Symantec mengatakan setidaknya lebih dari setengan server yang digunakan untuk melancarkan phising secara fisik berada di Amerika. Dan dari server-server inilah dijual nomor-nomor kartu kredit seharga 1-6 US dolar per nomor. Pelaku kejahatan online dapat menggunakan nomor-nomor ini untuk mendaftarkan kartu kredit tambahan atau melakukan transaksi ilegal.
Selain “menawarkan” kartu kredit, server-server ini juga menawarkan data-data yang lebih komplit yang biasa diperlukan untuk proses verifikasi seperti tanggal kelahiran dan nomor identitas. Data-data tambahan ini dijual sekitar 4-6 US dolar per akun. Dan tidak diperlukan seorang jenius untuk menjelaskan apa yang dapat dilakukan seorang penjahat online dengan data-data tersebut.
07 Mei, 2007
Amerika, Produsen Cracker Terbesar Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar